Mungkin
kita sering menjumpai di sekitar kita atau bahkan diri kita sendiri sering
mengabaikan sarapan. Meninggalkan kebiasaan sarapan karena gugup, tidak sempat,
jadwal yang padat, atau terlalu sibuk dengan kegiatan yan lain. Jika seperti
itu, maka patut dipertimbangkan karena sebenarnya sarapan memiliki segudang
manfaat untuk tubuh. Tidak peduli sesibuk apapun kita, perlu untuk mengisi
bahan bakar tubuh untuk beraktifitas sepanjang hari. Sarapan juga merupakan
salah satu rahasia untuk menjaga kesehatan. Apapun makanan yang kita makan di
pagi hari, akan memberikan kontribusi yang positif untuk beraktifitas.
Sebuah studi yang melibatkan 319
remaja (antara usia 13 hingga 20 tahun) dalam Journal of Adolescent Health
mengatakan bahwa sarapan pagi membantu meningkatkan memori otak. Denan sarapan,
otak mendapat suplai energy yang cukup sehingga bias berfungsi secara optimal (huffington, 2010). Meninggalkan
sarapan akan menyebabkan penurunan energy ke otak yang berdampak pada
berkurangnya tingkat konsentrasi dan berpikir. Pengaruh kekurangan glukosa yang
mengakibatkan menurunnya energi dapat diketahui oleh penurunan kadar glukosa
darah yang kemudian diikuti gangguan dalam fungsi otak. (Gajre & Fernandez, 2008).
Beberapa
manfaat sarapan bagi anak-anak tentunya, diantaranya yaitu :
·
Sarapan pagi dapat meningkatkan
kemampuan fisik.
·
Secara rutin sarapan pagi dapat
meningkatkan konsentrasi anak.
·
Sarapan secara rutin membuat anak jarang
mengalami sakit dan pusing.
·
Manfaat sarapan pagi juga menghindari
risiko anak kekurangan gizi dan obesitas.
·
Membiasakan anak sarapan pagi akan
mendatangkan kebiasaan sehat bagi dirinya.
(DISQUS, 2013)
Studi
lain menunjukkan hasil adanya hubungan positif antara kebiasaan konsumsi
sarapan di masa muda. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa anak-anak yang
sarapan teratur setiap hari memiliki skala IQ lebih tinggi dibandingkan
anak-anak yang kadang-kadang sarapan. (j, Hwang, Dickerman, & Compher, 2013)
Sebuah
penelitian pada tahun 2003 di American Journal of Epidemiology menunjukkan
bahwa orang yang melewatkan sarapan, cenderung 4,5 kali menjadi lebih
gemuk daripada orang yang selalu menyempatkan waktu untuk sarapan. Penelitian
yang melibatkan 499 orang yang dietnya dipantau selama kurun waktu setahun
tersebut, juga menunjukkan bahwa makan malam di luar rumah dan melewatkan
sarapan berelasi dengan resiko obesitas (huffington, 2010). Namun
dalam penelitian lain, manfaat sarapan menjadi bahan perdebatan. Sarapan hanya
akan menambah timbunan kalori dalam tubuh jika tidak terbakar menjadi energy.
Hal itu tentunya akan menambah simpanan lemak di dalam tubuh, dan berakhir
dengan obesitas. Dengan meningalkan sarapan, kalori sisa makan malam yang belum
habis termetabolisme akan di olah menjadi energi. Meninggalkan sarapan akan
menyebabkan obesitas jika konsumsi makanan pada saat makan siang membabi buta
dalam artian tidak memikirkan jumlah kalori yang masuk saat itu (Gajre & Fernandez, 2008).
Sebuah
penelitian tahun 2003 pada konferensi tahunan American Heart Association juga
menunjukkan bahwa, orang yang selalu sarapan
cenderung memiliki kadar gula darah yang baik dan tidak cepat lapar di siang
harinya. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa sarapan pagi adalah sesuatu
yang penting saat ini,” ujar seorang peneliti, Dr Mark Pereira, dari Harvard
Medical School. “Sarapan memainkan peran penting dalam mengurangi resiko
diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular” (huffington, 2010). Namun ada yang perlu kita ketahui
bahwa kita harus mengetahui jumlah kalori dalam sarapan kita. Makanan yang
mengandung banyak kalori, yang mana kalori tersebut tidak habis terbakar
menjadi energy, sedangkan kita menambahnya lagi saat makan siang, maka hal itu
justru akan menumpuk timbunan lemak juga glukosa. Jika insulin tidak sesuai
dengan glukosa, hal itu justru mengakibatkan Diabetes tipe 2.
Tetap
sarapan atau meninggalkan sarapan menjadi pilihan kita sendiri. Bagi yang
mempunyai berat badan normal atau dibawah normal, mungkin akan beresiko jika
meningalkan sarapan karena simpanan lemak dalam tubuh sangat terbatas.
Sedangkan bagi berat badan di atas normal (obesitas), meniadakan sarapan bisa
membantu membakar simpanan lemak di tubuh menjadi energy sehingga jumlah lemak
dapat berkurang (hal ini bisa berjalan dengan catatan tidak mengkonsumsi kalori
berlebih saat makan siang atau makan malam, karena itu sama saja mengembalikan
timbunan lemak yang telah habis terbakar). Oleh karena itu, pasien obesitas
bisa mempertimbangkan pengurangan jumlah kalori dalam sarapan mereka sebagai
pilihan untuk meningkatkan keseimbangan energy harian (Haussman, Wittke, & Mittermeirer, 2011).
Ringkasnya, sarapan
atau tidak sarapan, boleh dilakukan asalkan jumlah energy harian terpenuhi baik
dari makanan maupun simpanan lemak tubuh.
0 komentar:
Post a Comment