Menu

Monday, 21 October 2013

RAHASIA Di Balik Kuku Panjang

Bagi wanita memiliki kuku yang panjang dan indah merupakan sebuah trend. Kala kala dengan beribu alasan mereka enggan memotong kukunya, alhasil kukunya terus saja memanjang. bagi kaum muslim, memotong kuku merupakan salah satu sunah yang apabila di lakukan akan mendapat pahala dan juka tidak dilakukan tidak mendapat dosa. Namun nabi Muhamad SAW sangat menganjurkan bagi setiap orang untuk memotong kukunya, sebab memotong kuku memiliki banyak manfaat.
 
Dibawah ini adalah alasan mengapa anda sebaiknya memotong kuku.

1. Memotong kuku dapat menghindari kita dari penyakit pencernaan dan penyakit mata.
Mikroba Patogen merupakan perantara penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata. Yang mengerikan, mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku kita, terutama kuku yg panjang, bersamaan dengan kotoran lainnya. dan pastinya, kuku yg panjang menjadi sarana yg secara tidak langsung akan “mempertemukan” kita dengan berbagai jenis penyakit.

2. Memotong kuku dapat mencegah kita dari berbagai macam infeksi. Dengan memotong kuku yg melebihi jari, maka bagian kulit di bawah kuku dapat mudah dibersihkan, tidak cacat, dan jari-jari kita dapat mudah bekerja secara maksimal. Dengan kuku yg panjang, aktivitas kita dapat terganggu dan mungkin juga interaksi kita dengan orang lain menjadi kurang leluasa.

3. Dengan memotong kuku berarti kita mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Kuku yang kotor menyimpan banyak kuman dan bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Jika tangan dan kuku kita kotor lalu berjabat tangan dengan orang lain, bukan tidak mungkin jika orang tersebut terkena penyakit karena bakteri yang berasal dari kuku kita.

Selain hal di atas, Menurut Boni E. Elewski, MD., seorang professor dermatology di Universitas Alabama, Birmingham (UAB), kuku sebenarnya terdiri dari beberapa lapisan mengkilat yang terbuat dari protein (disebut keratin). Masing-masing kuku terdiri dari beberapa bagian, seperti Nail Plate (lapisan terluar), Nail folds (lapisan kulit yang membungkus tiga permukaan kuku).
Lapisan kuku selanjutnya adalah Nail Bed (kulit tipis di bawah plate), Cuticle (lapisan tipis yang menutupi permukaan plate di lingkaran dasar kuku), Matrix (area dibawah cuticle, tempat kuku tumbuh) serta Lunula (rona keputihan berbentuk setengah lingkaran yang kerap terlihat di dasar kuku).

Umumnya kuku akan tumbuh 1-10 inci tiap bulannya, namun pada tangan yang lebih dominan, kuku akan tumbuh lebih cepat lagi. Begitu pula pada saat musim panas. Berdasarkan fungsinya, kuku merupakan pelindung kulit dan filter (penyaring) dari aneka kotoran yang menyelip di bawahnya. Karena sebagai filter inilah, tak heran kuku pun bisa jadi ’sarang penyakit’.

Meski tangan sudah dicuci, bila kurang bersih akan beresiko masuk ke dalam tubuh ataupun terjadinya infeksi.Pada usia balita sahabat sola harus memberi perhatian lebih, “Bisa dibilang kuku adalah gudangnya penyakit pada anak balita,” ungkap Dr. Hingky Hindra Irawan Satari, Sp.A., MTroPaed. “Cacingan merupakan penyakit yang paling sering disebabkan oleh kuku yang panjang dan kotor.”

Telur-telur cacing, papar dokter spesialis anak di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini, biasanya sering terdapat pada tanah. Tanah yang mengandung telur ini, bisa tanpa sadar bersarang di kuku si kecil yang panjang saat bermain. “Selain itu, kuku yang panjang pun bisa mengakibatkan timbulnya infeksi pada kulit.”
 
Masuknya Cacing Gelang
cacingan merupakan penyakit yang paling umum terjadi bila orangtua tidak rajin memotong kuku buah hatinya. Cacingan yang dialami, biasanya disebut askariasis yang diakibatkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Cacing yang tubuhnya berwarna putih kemerahan dan berukuran sekitar 20-30 cm ini, biasanya ditemui di tanah.
Tanah yang mengandung telur larva cacing gelang akan masuk ke dalam tubuh bila tangan si kecil yang kurang bersih memegang makanan atau memasukkan tangannya ke mulut. Selanjutnya, telur-telur ini kemudian menetas dan larvanya menembus dinding usus dan masuk dalam aliran darah di pembuluh balik (yang menuju paru-paru).
Cacing gelang merupakan jenis parasit. Sebagai parasit ia merampas makanan yang masuk ke dalam usus manusia, seperti protein dan karbohidrat. Padahal zat-zat makanan tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Itu sebabnya, jika penyakit cacingan diderita anak, pertumbuhan mereka dapat terganggu.
Bila si kecil menderita cacing gelang berat, ia bukan saja kurus kering tapi si cacing juga bisa masuk ke dalam lambung, usus buntu dan paru-paru. Bila jumlahnya sudah terlalu banyak, lambung maupun paru-paru si kecil akan tersumbat oleh cacing dan menyebabkan ia menderita komplikasi saluran empedu seperti sakit kuning dan juga radang paru. Syukurlah, menurut Hindra, jarang ada anak yang menderita cacing gelang berat.

Infeksi kuku


Paronychia, merupakan infeksi kulit yang umumnya disebabkan jamur maupun bakteri disekitar kuku. Gejalanya bisa berupa bengkak atau gatal kemerahan yang terjadi secara tiba-tiba. Bila tak ditangani dengan segera, gejala ini akan bisa berlangsung lama (akut) dan areanya bisa meluas, tapi ada juga yang bisa hilang dengan sendirinya.
Infeksi ringan, sebenarnya bisa dengan mudah ditangani sendiri. Caranya pun mudah, bisa dengan memberikan lotion anti jamur. “Penting untuk diingat, bila memang terlihat tanda-tanda adanya luka pada bagian kuku, sebaiknya segeralah memberikan obat antiseptik,” tegasnya. Sebab tumbuhnya kuku sangat lambat, sehingga bila ada luka pun akan membutuhkan waktu lama penyembuhannya. Bahkan bisa berbulan-bulan.
Infeksi jamur lainnya yang bisa terjadi akibat trauma pada kuku, adalah infeksi onychomycosis). Infeksi ini biasanya diawali dengan warna putih atau kuning yang terlihat di bawah lapisan kuku. Begitu jamur menyebar lebih dalam pada kuku, akan menyebabkan kuku menjadi berubah warna, menebal dan tepian kuku perlahan menjadi hancur. “Lama kelamaan kuku si kecil akan terasa sangat sakit,” ungkap Elewski.
Berbeda dengan infeksi Paronychia, bila kuku sudah berubah warna akibat infeksi Onychomycosis, akan sangat sulit untuk diobati. Bahkan bila dibiarkan berlarut-larut, kuku akan lepas dengan sendirinya dari kulit. “Karena itu selain rajin memotong kuku si kecil, sebaiknya orangtua juga memperhatikan kebersihan kuku dan sepatu atau kaus kaki si kecil, agar terhindar dari infeksi,” sarannya lagi.

0 komentar:

Post a Comment